Senin, 30 November 2009

FILSAFAT PENDIDIKAN DAN FILSFAT PENDIDIKAN ISLAM

Perkembangan dan adanya perubahan yang terjadi dari zaman ke zaman memiliki corak dan ciri yang berbeda. Kondisi yang demikian cenderung memacu manusia untuk cenderung berfikir untuk mencari nilai kebenaran itu. Kebenaran yang dimaksud, dalam konteks filsafat adalah kebenaran yang tergantung sepenuhnya pada kemampuan daya nalar manusia. Oleh karena itu pengertian kebenaran menurut Aristoteles Plato adalah apabila pernyataan yang dianggap benar itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya (Jujun dalam Jalaludin dan Abdullah).
Beranjak pada hal tersebut diatas, maka peran filsafat dalam dunia pendidikan adalah memberi kerangka acuan bidang filsafat pendidikan, guna mewujudkan cita-cita pendidikan yang diharapkan oleh suatu masyarakat atau bangsa maka tak mengherankan bila filsafat pendidikan yang terdapat pada suatu negara dipengaruhi oleh filsafat hidup yang menjadi anutan bangsa di Negara itu.

KAJIAN PUSTAKA N
1. Filsafat Pendidikan
Sebelum memasuki pembahasan tentang filsafat pendidkan terlebih dahulu kita harus mengemukakan pengertian dari pada filsafat itu sendiri. Kata filsafat berasal dari bahsa Yunani, kalimat ini berasal dari kata Philosopia yang berarti cinta pengetahuan. Terdiri dari kata Philos yang berati cinta, senang, suka, dan kata Sophia berarti pengetahuan, hikmah dan kebijaksanaan (Ali 1987 dalam Jalaludin dan Abdulah 1997:9)
Dalam pengertian yang lebih luas Harol Titus mengemukakan pengertian filsafat sebagai berikut:
1. Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara kritis
2. Filsafat ialah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi
3. Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan
4. Filsafat adalah analisa logis dari bahasan serta penjelasan tentang arti konsep
5. Filsafat ialah sekumpulan problem-problem yang langsung mendapat perhatian dan dicarikan jawabanya oleh ahli filsafat (Jalaludin dan Abdullah 1997 : 9)
Selanjutnya Barnadib (1994) menjelaskan, filsafat sebagai pandangan yang menyeluruh dan sistematis. Menyeluruh karena filsafat bukan hanya pengetahuan melainkan juga suatu pandangan yang dapat menembus sampai di balik pengetahuan itu sendiri. Sistematis karena filsafat menggunakan berpikir secara sadar, teliti, dan teratur sesuai dengan hukum-hukum yang ada (Jalaludin dan Abdullah 1997 : 9)
2. Filsafat Pendidikan Islam.
Mempelajari filsafat pendidikan islam berarti memasuki arena pemikiran yang mendasar, sistematis, logis, dan menyeluruh (universal) tentang pendidikan, yang tidak hanya dilatarbelakangi oleh ilmu pengetahuan agama islam saja, melainkan menuntut kita untuk mempelajari ilmu-ilmu lain yang relevan.
Melakukan pemikiran filosofos pada hakikatnya adalah usaha menggerakkan semua potensi psikologis manusia seperti pikiran, kecardasan, kemauan, perasaan, ingatan serta pengamatan panca indra tentang gejala kehidupan.
Filsafat pendidikan islam pada hakikatnya adalah konsep berpikir tentang pendidikan yang bersumber atau berlandaskan ajaran agama islam, tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya di jiwai oleh ajaran islam. (Arifin, 2009 : 1)

PEMBAHASAN

1. Latar Belakang Munculnya Filsafat Pendidikan
Filsafat diakui sebagai induk ilmu pengetahuan pada mulanya mampu menjawab segala pertanyaan tentang segala sesuatu dan segala macam masalah. Masalah-masalah yang berhubungan dengan alam semesta, manusia dengan segala problematika kehidupanya, yang dibicarakan oleh filsafat. Kemudian karena perkembangan dan keadaan masyarakat yang dinamis, banyak problem yang tidak dijawab oleh filsafat, maka lahirlah ilmu pengetahuan yang sanggup memberi jawaban terhadap problem-proplem perkembangan metodologi ilmiah yang semakin pesat. (Jalaludin dan Abdullah, 1997:31).
Setiap disiplin ilmu memiliki obyek dan sasaran yang berbeda-beda, disiplin ilmu mengurus dan mengembangkan bidang garapan tersendiri. Akibatnya terjadi pemisahan antara berbagai macam bidang ilmu, maka lahirlah cabang ilmu yang lain untuk membantu menjawab segala macam permasalahan-permasalahan yang timbul, termasuk permasalah-permasalahan di bidang pendidikan. John Dewey, menyatakan bahwa filsafat itu adalah teori umum dari pendidiakan, landasan dari semua pemikiran mengenai pendidikan (Ibid Hal:32)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang melatar belakangi munculnya filsafat pendidikan adalah banyaknya perubahan-perubahan dan permasalahan yang timbul di lapangan pendidikan, yang tidak mampu dijawab sendiri oleh filsafat saja, banyaknya ide-ide yang baru di dunia pendidikan.
2. Pengertian Filsafat Pendidikan
Berbagai pengertian tentang filsafat pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya :
1. Menurut Al-Syaibani, filsafat pendidikan yaitu aktifitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat tersebut sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan. Artinya bahwa filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan untuk mencapainya, maka filsafat, filsafat pendidikan dan pengalaman kemanusian merupakan faktor yang integral atau satu kesatuan.
2. Menurut John Dewey, filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosinal), menuju kearah tabiat manusia.
3. Menurut Bernadib, filsafat pendidikan adalah ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban daripada pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan.
Dengan demikian dari uraian diatas dapat kita tarik suatu pengertian bahwa filsafat pendidikan sebagai ilmu pengetahuan normatif dalam bidang pendidikan yang merumuskan kaidah norma-norma dan atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya.
3. Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan
Dalam berbagai bidang ilmu sering kita dengar istilah vertikal dan horisontal. Istilah ini juga akan terdengar pada cabang filsafat bahkan filsafat pendidikan. Antara filsafat dan pendidikan terdapat hubungan horisontal, meluas kesamping yaitu hubungan antara cabang disiplin ilmu yang satu dengan yang lain yang berbeda-beda, sehingga merupakan synthesa yang merupakan terapan ilmu pada bidang kehidupan yaitu ilmu filsafat pada penyesuaian problema-problema pendidikan dan pengajaran. Filsafat pendidikan dengan demikian merupakan pola-pola pemikiran atau pendekatan filosofis terhadap permasalahan bidang pendidikan dan pengajaran.
Adapun filsafat pendidikan menunjukkan hubungan vertikal, naik ke atas atau turun ke bawah dengan cabang-cabang ilmu pendidikan yang lain, seperti pengantar pendidikan, sejarah pendidikan, teori pendidikan, perbandingan pendidikan dan puncaknya filsafat pendidikan. Hubungan vertikal antara disiplin ilmu tertentu adalah hubungan tingkat penguasaan atau keahlian dan pendalaman atas rumpun ilmu pengetahuan yang sejenis.
Maka dari itu, filsafat pendidikan sebagai salah satu bukan satu-satunya ilmu terapan adalah cabang ilmu pengetahuan yang memusatkan perhatiannya pada penerapan pendekatan filosofis pada bidang pendidikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup dan penghidupan manusia pada umumnya dan manusia yang berpredikat pendidik atau guru pada khususnya.
Dalam buku filsafat pendidikan karangan Jalaludin dan Abdullah mengemukakan bahwa Brubachen mengatakan hubungan antara filsafat dan pendidikan sangat erat sekali antara yang satu dengan yang lainnya. Kuatnya hubungan tersebut disebabkan karena kedua disiplin tersebut menghadapi problema-problema filsafat secara bersama-sama.
Sebagaimana kita ketahui bahwa filsafat yang kita jadikan pandangan hidup oleh suatu masyarakat atau bangsa merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, tanpa terkecuali aspek dibidang pendidikan. Filsafat pendidikan yang dikembangkan harus berdasarkan filsafat yang dianut oleh suatu bangsa, sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan atau mewariskan nilai-nilai filsafat itu sendiri.
Hubungan antara filsafat dan pendidikan menjadi sangat penting sekali, sebab ia menjadi dasar, arah dan pedoman suatu system pendidikan. Filsafat pendidikan adalah aktifitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan serta menerangkan nilai-nilai yang ingin dicapai.
Kilpratik mengatakan bahwa: Berfilsafat dan mendidik adalah dua fase dalam satu usaha, berfilsafat adalah memikirkan dan mempertimbangkan nilai-nilai dan cita-cita yang lebih baik, sedangkan mendidik ialah usaha merealisasikan nilai-nilai dan cita-cita itu didalam kehidupan.
Lebih lanjut, Bruner dan Burns secara tegas mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah merupakan tujuan filsafat, yaitu untuk membimbing kearah kebijaksanaan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah realisasi dari ide-ide filsafat.
Diantara hubungan filsafat dengan teori pendidikan yaitu sebagai berikut:
a. Filsafat, dalam arti filosofis merupakan suatu cara pendekatan yang dipakai dalam memecahkan problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh para ahli.
b. Filsafat, berfungsi memberi arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata
c. Filsafat, dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.
Menurut Saifullah dalam Jalaludin dan Abdullah (1997:23) antara filsafat, filsafat pendidikan dan teori pendidikan terdapat hubungan yang suplementer, yaitu sebagai berikut: Filsafat pendidikan sebagai suatu lapangan studi mengarahkan pusat perhatiannya dan memusatkan kegiatanya pada dua fungsi normative ilmiah, yaitu:
a. Kegiatan merumuskan dasar-dasar, tujuan-tujuan pendidikan, konsep tentang hakikat manusia, serta konsepsi dan hakikat pendidikan
b. Kegiatan merumuskan system atau teori pendidikan yang meliputi, politik pendidikan, kepemimpinan pendidikan, metodologi pendidikan dan pengajaran, termasuk pola-pola akulturasi dan peranan pendidikan dalam pembangunan masyarakat.
Filsafat dilihat dari fungsinya secara praktis adalah sebagai sarana bagi manusia untuk dapat memecahkan berbagai problematika kehidupan yang dihadapinya, termasuk dalam problematika dibidang pendidikan. Oleh karena itu apabila dihubungkan dengan persoalan pendidikan secara luas, maka dapat disimpulkan bahwa filsafat merupakan arah dan pedoman atau pijakan dasar bagi tercapainya pelaksanaan dan tujuan pendidikan
Menurut (Arifin dalam Jalaludin dan Abdullah) keberadaan filsafat dalam ilmu pendidikan bukan merupakan insidental, artinya filsafat itu merupakan teori umum dari pendidikan, landasan dari semua pemikiran mengenai pendidikan, filsafat mengajukkan pertanyaan-pertanyaan dan menyelidiki aspek realita dan pengalaman yang banyak didapatkan dalam bidang pendidikan.
Dalam hubungan antara filsafat (umum) dan filsafat pendidikan, maka filsafat pendidikan memiliki batasan-batasan sebagai berikut:
1. filsafat pendidikan merupakan pelaksana pandangan filsafat dan kaidah filsafat dalam bidang pengalaman kemanusiaan yang disebut pendidikan. Maka filsafat pendidikan berusaha untuk menjelaskan dan menerangkan supaya pengalaman ehidupan manusia ini sesuai dengan kehidupan baru.
2. mempelajari filsafat pendidikan karena adanya kepercayaan bahwa kajian itu sangat penting dalam mengembangkan pandangan terhadap proses pendidikan dalam upaya memperbaiki keadaan pendidikan.
3. filsafat pendidikan memiliki prinsip-prinsip, kepercayaan, andaian yang terpadu satu sama lain.

4. Fungsi dan Tugas Filsafat Pendidikan Islam
Sebagai ilmu, pendidikan Islam bertugas untuk memberikan penganalisaan secara mendalam dan terinci tentang problema-problema kependidikan Islam sampai kepada penyelesaiannya. Pendidikan Islam sebagai ilmu, tidak melandasi tugasnya pada teori-teori saja, akan tetapi memperhatikan juga fakta-fakta empiris atau praktis yang berlangsung dalam masyarakat sebagai bahan analisa. Oleh sebab itu, masalah pendidikan akan dapat diselasaikan bilamana didasarkan keterkaitan hubungan antara teori dan praktek, karena pendidikan akan mampu berkembang bilamana benar-benar terlibat dalam dinamika kehidupan masyarakat.
Bila dilihat dari fungsinya, maka filsafat pendidikan islam merupakan pemikiran mendasar yang melandasi dan mengarahkan proses pelaksanaan pendidikan islam, filsafat islam juga memberikan gambaran tentang sampai dimana proses tersebut dapat direncanakan dan dalam ruang lingkup serta dimensi bagaimana proses tersebut dilaksanakan, selain itu filsafat pendidikan islam juga bertugas melakukan kririk-kritik tentang metode-metode yang digunakan dalam proses pendidikan islam sekaligus memberikan pengarahan mendasar tentang bagaimana metode tersebut harus didayagunakan secara efektif untuk mencapai tujuan. (Arifin, 2009: 2).
Dengn demikian filsafat pendidikan Islam seharusnya bertugas dalam tiga dimensi, yakni sebgai berikut:
1. memberikan landasan dan sekaligus mengarahkan pada proses pelaksanaan pendidikan yang berdasarkan ajaran islam.
2. melakukan kritik dan dan koreksi terhadap proses pelaksanaan tersebut.
3. melakukan evaluais terhadap metode dari proses pendidikan tersebut.
Pola dan sistem berpikir filosofis dalam ruang lingkup yang menjangkau permasalahan kehidupan, manusia, dan dan alam sekitar menjadi menjadi objek pemikiran filsafat pendidikan Islam.
Dengan demikian filsafat pendidikan menyumbangkan analisanya kepada ilmu pendidikan Islam tentang hakikat masalah yang nyata dan rasional yang mengandung nilai-nilai dasar yang dijadikan landasan atau petunjuk dalam proses kependidikan.

KESIMPULAN

Pendidikan adalah hal yang selalu berhubungan langsung dengan hidup dan kehiupan manusia. Pendidikan merupakan usaha dari manusia dewasa yang telah sadar akan kemanusiannya, dalam membimbing, melatih, mengajar dan menanamkan nilai-nilai serta dasar-dasar pandangan hidup kepada generasi muda, agar nantinya menjadi manusia yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai manusia, sesuai dengan sifat hakikat dan cirri-ciri kemanusianya.
Filsafat pendidikan islam pada hakikatnya adalah konsep berpikir tentang pendidikan yang bersumber atau berlandaskan ajaran agama islam, tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya di jiwai oleh ajaran islam.
Filsafat dilihat dari fungsinya secara praktis adalah sebagai sarana bagi manusia untuk dapat memecahkan berbagai problematika kehidupan yang dihadapinya, termasuk dalam problematika dibidang pendidikan. Oleh karena itu apabila dihubungkan dengan persoalan pendidikan secara luas, maka dapat disimpulkan bahwa filsafat merupakan arah dan pedoman atau pijakan dasar bagi tercapainya pelaksanaan dan tujuan pendidikan.
Hubungan antara filsafat dan pendidikan menjadi sangat penting sekali, sebab ia menjadi dasar, arah dan pedoman suatu system pendidikan. Filsafat pendidikan adalah aktifitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan serta menerangkan nilai-nilai yang ingin dicapai.

Tidak ada komentar: